Yak akhirnya ane
ada ide lagi ni buat nulis2 di blog tuercinta.
Kali ini ane mau
nulis tentang panduan di packet tracer cisco mengenai dhcp, vlan, wireless dan
ip route.
Berikut ane
lampirin gambarnya:
Gambar 1 Skema Keseluruhan Jaringan
Nah di sini saya
akan membuat sebuah jaringan dimana jaringan ini memuat beberapa jenis
konfigurasi dimana ada dhcp, vlan, wireless dan ip route.
Mari kita
mulai tahap-tahap pengerjaannya:
1.
Pertama
kita membuat sebuah jaringan untuk daerah gedung admin, dimana nantinya saya
akan menset IPnya = 192.168.1.x . mengapa ada x, karena nantinya pada jaringan
ini saya akan menset semua IPnya bukan tipe static, melainkan sistem dhcp,
dimana pada router atau server akan otomatis memberikan IP ke PC. Untuk port di
switch, saya menset PC tersebut pada port 2 sampai 5 di switchnya.
Gambar 2
2. Kemudian, kita menambahkan 1
router untuk menghubungkan 2 wilayah. Jadi sebelumnya kita terlebih dahulu
menambahkan sebuat port baru untuk router ini, yaitu port ethernet 0/0/0. Cara
menambah port pada router yaitu :
·
Klik
2 kali pada routernya.
·
Masuk
pada bagian physical, kemudian pilih submenu WIC-1ENET.
Gambar 3 Proses Penambahan Port di Router
·
Sebelumnya
kita harus mematikan router terlebih dahulu agar kita dapat menambahkan port.
Sesudah router mati, kita dapat menambah port dengan cara menarik port tambahan
yang berada di kanan bawah ke bagian slot yang kosong di router tersebut.
Gambar 4 Kondisi Sesudah Penambahan Port
·
Kemudian
kita nyalakan router lagi dan dapat kita cek dengan mengarahkan cursor ke
router tersebut apakah port sudah bertambah di router tersebut.
Gambar 5
3. Lalu kita menghubungkan switch
(int 0/1) dengan router (eth 0/0/0).
4. Ok, skrg kita masuk ke router
untuk port eth 0/0/0.
·
Pertama
sesudah masuk router, tulis enable à Config t à interface ethernet 0/0/0.
(seandainya
belum ngerti apa itu enable, config t, bisa dibaca pada artikel sebelunya di
blog ini :D).
·
Kemudian
kita set ip untuk port ethernet 0/0/0 yaitu dengan IP 192.168.1.1 dengan
subnetmask 255.255.255.0 (dibuat 0 biar ga kelimpungan nantinya kalau ada
tambahan PC lagi di switch :D).
·
Lalu
set IP DHCP nya di router, dengan IP DHCP Pool C, maksud C di sni hanya sebagai
inisialisasi saja bahwa ini IP DHCP ini nantinya lari ke mana sesuai dengan
network dan IP default router nya
·
Dan
terakhir, jangan lupa untuk command no shut di interface ini.
Gambar 6 Proses Pembuatan IP DHCP di Router0
·
Untuk
pengecekan kita bisa cek di PC dengan klik 2 kali di PC lalu masuk ke menu
desktop dan masuk ke sub menu IP configuration. Dan kita bisa memilih DHCP
untuk meminta IP dari router.
Gambar 7 Pengetesan IP DHCP di Client
5. Selanjutnya saya akan menambahkan
1 switch lagi yang akan saya buat menjadi VLAN untuk 2 bagian (anggap sebagai
Lab_A dan Lab_B). Di sini saya akan memisah port di switch yaitu untuk port
dari 2 sampai 10 akan masuk ke vlan Lab_A dan dari port 11 sampai 24 akan masuk
ke Vlan Lab_B. Untuk port 1 akan saya jadikan sebagai trunk untuk ke router 0.
Gambar 9 Proses Pembuatan 2 VLAN
Gambar 10
Proses
pemplotan interface mana saja yang masuk ke vlan 100 dan 200. Sesuai dengan
ketentuan di atas, untuk interface 2 sampai 10 akan masuk ke vlan 100 dan 11
sampai 24 akan masuk ke vlan 200
Gambar 11 Tampilan di Switch Sesudah Pemplotan
Gambar 12
Proses
untuk fa 0/1 menjadi trunk yang dimana langsung akan dihubungkan dengan port fa
0/0 di router 0
6. Sekarang kita masuk ke router
untuk interface fastethernet 0/0.100 (vlan 100) dan fa 0/0.200 (vlan 200). Ok,
sebenarnya prosesnya sama untuk fa 0/0.100 dan fa 0/0.200, saya akan contohin
untuk vlan 100, dan mungkin teman-teman bisa membuat sendiri untuk vlan 200
nya, perbedaannya Cuma di IP saja (^.^).
Gambar 13
·
Jadi
untuk fa 0/0.100, pertama kita buat IP vlan 100 ini di router terlebih dahulu
sebagai gateway. Karena sebelumnya sudah ditentukan bahwa untuk vlan 100 IP nya
itu 192.168.2.x , maka untuk IP di router saya buat yaitu 192.168.2.1 dengan
subnetnya yaitu /24 (255.255.255.0).
·
Setelah
set IP di router untuk vlan 100, saya akan set lagi IP untuk DHCPnya yang ada
di port fa 0/0.100.
·
Ok,
setelah semua sudah kita set, maka kita bisa test di salah 1 PC di vlan 100
untuk mentes DHCPnya, dan apabila IP DHCPnya berhasil keluar, maka kita telah
sukses membuat IP DHCP di vlan 100.
Gambar 14 Pengetesan DHCP di Client
·
Dan
terakhir, jangan lupa untuk melakukan no shut pada port fa 0/0.
7. Nah sekarang kita akan masuk
untuk ke zona B, kita dapat asumsikan bahwa zona ini berada jauh dari zona A.
Untuk itu saya memasang sebuah jaringan wireless untuk client-client yang ada
di zona ini.
·
Sebelum
mebuat sebuah jaringan wireless, khusus untuk PC harus ada modul yang bisa
digunakan sebagai penerima sinyal wireless. Untuk itu, tiap PC harus kita
pasang sebuah modul Linksis-WMP300N.
·
Cara
pergantiannya :
a.
Matikan
PC terlebih dahulu.
b.
Lepaskan
interface ethernetnya.
c.
Tarik
modul wireless ke lokasi interface ethernet yang dilepas tadi.
d.
Nyalakan
lagi PC .
Gambar 15 Kondisi
apabila jaringan wireless berhasil diterima oleh PC.
8. Setelah jaringan wireless udah
jalan. Maka sekarang kita akan membuat sebuah server untuk penyedia jasa IP
DHCP untuk ke PC di zona B (jadi bisa dibilang ini cara lain untuk memperoleh
IP DHCP selain dari router seperti kasus di zona A). Jadi pertama kita set ip
di server dengan IP (192.168.4.2 (untuk IP di server tergantung selera kita
masing2 sih :D)), dan dengan gateway IP = 192.168.4.1. Kemudian kita set DHCP
di server, masuk ke menu config trus pilih submenu DHCP. Beberapa point yang
mesti kita set di sini yaitu:
Gambar 16 Set IP di server
·
Default
gateway nya yaitu 192.168.4.1 (IP gateway ini yaitu IP di router yang akan kita
tambahkan nantinya).
·
Kemudian
kita set untuk IP yang akan muncul dimulai dari berapa (untuk ane dimulai dari
192.168.4.3).
·
Dan
terakhir kita akan set maksimum DHCP user untuk IP DHCP (untuk kondisi
sekarang, ane set hanya 20 user yang bakalan dapat IP DHCP ini).
Gambar 17 Set DHCP di Server
9. Kemudian kita akan tambah sebuah
hub yang menghubungkan access point dan server ke sebuah router (router1 dengan
port 0/0). Jadi port 0/0 di router1 akan kita set dengan IP 192.168.4.1 dan
subnet yaitu 255.255.255.0. Setelah kita set IP di port 0/0 kita bisa langsung
tes ke komputer client apakah dhcp sukses dijalankan, cara tesnya sama seperti
di atas yaitu langsung cek IP di client.
Gambar 18 Penambahan Router di Zona B
Gambar 19 Set
IP di port 0/0 router1
Gambar 20 DHCP
berhasil untuk zone B
10. Nah sekarang step terkahir dalam
jaringan ini yaitu ngerounting antara router0 (fa0/1) dan router1 (fa0/1). Untuk
itu pertama kita set terlebih dahulu IP untuk kedua port yaitu 192.168.5.1 (router0)
dan 192.168.5.2(router1) Sesudah kita set IP di kedua port, tinggal kita
hubungin kedua port, ingat di sini kita pilih kabel cross over karena jenis
mereka sama (1 layer).
11. Sekarang bagian untuk ngeroute
kedua router:
·
Untuk
router0:
Gambar 21 Set IP di router0
Gambar 22 IP Route di Router0
·
Untuk
router1:
Gambar 23 Set IP di Router1
Gambar 24 IP Route di Router1
12. Dan setelah kita buat IP route
untuk kedua router, maka sekarang kita bisa tes ping antara client di zone A ke
zone B.
Gambar 25 Test Ping
DAAANNNNNN.......alhamdulillah,
kita sudah membuat jaringan sederhana ini terkoneksi semua....
OK
teman2 sampai di sini dlu yak
Terima kasih udah mau menyimak
Terima kasih udah mau menyimak
Apabila
ada kesalahan atau tambahan, bisa dibuat di komen
:D
4 komentar:
kacang acang kacang kacang kacang kacang kacang kacang kacang kacang kacang kacang kacang kacang
Sebungkus berapa bang kacangnya
:D
hehehe
*Dinksoi
WOIIIHHHHH
Dinksoi ternyata yang comment
wkwkkwwk
gimana bro kabarnya
:D
ka, ko waktu ngeping malah Reply from 192.168.1.1: Destination host unreachable. apa yg salah ya ka?
Posting Komentar