Tutorial Packet Tracer IP
NAT Dynamic
Sebelumnya apa itu IP
NAT?? IP NAT (Network Address Translation) ada sebuah proses dimana perubahan
dari 1 IP Private/lokal ke IP global/publik begitu juga sebaliknya. Contoh
peristiwa, misalnya ada 1 kantor yang punya banyak client, nah semua client ini
dituntut untuk bisa mengakses internet dengan berbekal 1 ip public yang
tersedia dari ISP yang mereka pakai (dikarenakan untuk akses internet mesti
pakai ip public) . Nah untuk itulah IP NAT tercipta, jadi dengan berbekal 1 ip
public, banyak client dari 1 kantor (ip private) bisa terkoneksi ke internet.
Dan jelas ini sungguh menghemat ip publik yang ada.
IP private ßà Router ßà
IP public
Nah pada kesempatan kali
ini, saya mau berbagi dengan pembaca semua mengenai tutorial pembuatan IP NAT
khususnya untuk IP NAT Dynamic
Ok gambaran jaringan
yang akan kita buat seperti ini:
Gambar Skema Keseluruhan Jaringan
Untuk tidak
memperpanjang waktu, kita langsung masuk ke langkah2 pembuatan jaringan
sederhana ini:
1.
Gambar Rangka Awal Jaringan
Susun perangkat seperti
di atas ini, kemudian configure switch0
a.
Langkah pertama yaitu buat vlan
Switch>en
Switch#vlan
database
Switch(vlan)#vlan
100 name Zona_A
VLAN
100 added:
Name: Zona_A
Switch(vlan)#vlan
200 name Zona_B
VLAN
200 added:
Name: Zona_B
b.
Selanjutnya buat vlan di tiap port switch dan
trunk di salah satu port di switch.
Untuk
switch port 1 kita jadikan mode trunk dan selebihnya dijadikan access.
Berikut pembagian port vlan 100 dimulai dari interface fe 0/2
sampai 0/5 dan vlan 200 dimulai dari 0/6 sampai 0/9
Switch>en
Switch#conf
t
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/2
Switch(config-if)#switchport
access vlan 100
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/3
Switch(config-if)#switchport
access vlan 100
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/4
Switch(config-if)#switchport
access vlan 100
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/6
Switch(config-if)#switchport
access vlan 200
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/7
Switch(config-if)#switchport
access vlan 200
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/8
Switch(config-if)#switchport
access vlan 200
Switch(config-if)#ex
Untuk
mode trunk di port 1
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/1
Switch(config-if)#switchport
mode trunk
Switch(config-if)#ex
2. Setelah
kita configure switchnya (dan pastinya semua terkoneksi), saatnya kita masuk ke
configure routernya
(router0).
a.
Setingan IP router port 0/0.100 dan 0/0.200 :
Router(config)#interface
fastEthernet 0/0.100
Router(config-subif)#encapsulation
dot1Q 100
Router(config-subif)#ip
address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#no
shut
Router(config-subif)#ex
Router(config)#interface
fastEthernet 0/0.200
Router(config-subif)#encapsulation
dot1Q 200
Router(config-subif)#ip
address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#no
shut
Router(config-subif)#ex
Router(config)#interface
fastEthernet 0/0
Router(config-if)#no
shut
Router(config-if)#ex
b.
Setingan IP DHCP pool A dan B (router0)
Router(config)#ip
dhcp pool A
Router(dhcp-config)#network
192.168.1.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#default-router
192.168.1.1
Router(dhcp-config)#ex
Router(config)#ip
dhcp pool B
Router(dhcp-config)#network
192.168.2.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#default-router
192.168.2.1
Router(dhcp-config)#ex
Gambar Bukti IP DHCP Telah Berhasil Diconfigure
3.
Gambar Struktur IP dan Port Tiap Router
Setelah
membuat semua ip di tiap port dari masing-masing router sesuai dari gambar
diatas
a.
Sekarang kita set routing protokolnya dengan
memakai OSPF
·
Untuk router 0
Router(config)#router
ospf 90
Router(config-router)#network
192.168.1.0 0.0.0.255 area 90
Router(config-router)#network
192.168.2.0 0.0.0.255 area 90
Router(config-router)#network
192.168.3.0 0.0.0.15 area 90
·
Router 2
Router(config)#router
ospf 90
Router(config-router)#network
192.168.3.0 0.0.0.15 area 90
Router(config-router)#network
192.168.4.0 0.0.0.3 area 90
·
Router 1
Router(config)#router
ospf 90
Router(config-router)#network
192.168.4.0 0.0.0.3 area 90
Router(config-router)#network
192.168.5.0 0.0.0.3 area 90
Gambar Bukti OSPF Berhasil
b.
Setelah jaringan ospf terbentuk, nah sekarang
kita set konfigure NAT nya
Konfigure
nat untuk sub interface 1 (vlan 100):
Router(config)#ip
nat pool 100 192.168.3.5 192.168.3.8 netmask 255.255.255.240
Router(config)#ip
nat inside source list 1 pool 100 overload
Router(config)#access-list
1 permit 192.168.1.0 0.0.0.255
Router(config)#ex
c.
Kemudian tentukan port inteface dari router yang
akan dijadikan nat inside dan nat outside.
·
IP NAT inside untuk subinterface 1 (vlan 100):
Router(config)#interface
fastEthernet 0/0.100
Router(config-subif)#ip
nat inside
Router(config-subif)#ex
·
Kemudian ip nat outside di port 0/1 router0
Router(config)#interface
fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip
nat outside
Router(config-if)#ex
Penentuan
untuk kondisi inside dan outside yaitu:
IP NAT inside adalah ip yang akan masuk ke router sedangkan
IP NAT outside adalah ip yang keluar
dari router
IP NAT INSIDE à
Router à
IP NAT OUTSIDE
Nah sekarang kita masuk
ke dalam pengecekan apakah IP NAT yang sudah kita konfigurasi telah berhasil
apa belum. Skenario pengecekan ini yaitu dengan cara mengping dari salah satu
PC Zona_A ke PC6 dalam mode simulasi. Kemudian kita akan capture/forward tiap
paket yang dikirim ke tujuan.
1)
Penjelasan
gambar di atas yaitu:
Dapat dilihat pada packet yang sampai di
router0 (berasal dari PC 0), dilihat pada blok In
Layers nya bahwa paket ini berasal dari 192.168.1.2 dan IP tujuannya
yaitu 192.168.5.2. Tapi terjadi perubahan di blok Out
Layers di mana alamat
awal paket ini berubah dari 192.168.1.2 menjadi 192.168.3.5 dengan tujuan 192.168.5.2. Ini dikarenakan
efek dari IP NAT yang kita set di router0 untuk subinterface 0/0.100 dimana dia
bekerja untuk merubah ip yang masuk (192.168.1.0/24 dengan sistim access
permit, sehingga IP yang bisa diubah hanya ip yang tertera saja) ke ip yang
lain (192.168.3.5 sampai 192.168.3.8).
2)
Setelah paket sampe di
tujuan, maka paket akan dikirimkan lagi ke alamat asal, tapi disini karena ada
sistem NAT yang dibuat, maka paket akan dikirimkan balik ke ip 192.168.3.5 (di
sisi router0)
3)
Setelah paket sampai di
router0 (paket kiriman balik ke pc0 dari pc6), maka dapat kita lihat lagi di
blok in layer dimana ip berasal dari 192.168.5.2 dengan tujuan 192.168.3.5. Dan
di out layer ip alamat asal menjadi 192.168.5.2 dan tujuan paket tersebut ke
192.168.1.2.
Jadi gambaran umumnya seperti ini
192.168.1.2 à masuk ke router0 à keluar dari router0 IP menjadi 192.168.3.5
Begitu juga untuk waktu paket dikirim balik.
Yak sekian tulisan ane kali ini untuk judul tutorial IP
NAT Dynamic di Packet Tracer
Mohon maaf apabila ada kesalahan, ane juga sama-sama
belajar
Sehingga ane menerima kritik dan masukan dari
pembaca-pembaca semua untuk menjadi lebih baik
Terima kasih untuk perhatiannya
Sampai jumpa di artikel selanjutnya apabila umur masih
panjang (heheheheh)
5 komentar:
Thanks gan, udah di coba simulasinya..
lumayan buat belajar NAT..
Thanks Gan?
wah syukurlah gan kalau bisa
sama-sama gan
gan itu sebelum di setting switchnya,semua kabel harus dihubungkan dulu yah ?
Ane mau tanya nh gan tentang config router, di cisco paket tracer apakaah router bs di pecah jd 3 jaringan??
Mksd na bs Gag 1 router di pecah bwt 1 isp dan 2 server, tanpa pke swich yaa.
Thanx.
lha itu yang bisa nat cuman vlan 100 saja gan..?
Posting Komentar