Waduh, ga
kerasa aja udah hampir 6 bulan ga ngepost di blog, heuehuehu, maklum jadwal
lagi padat buat kerja dan karir masa depan plus diikuti bertapa full 1 bulan
kemaren buat ambil ujian CCNA dan alhamdulillah hasilnya maksimal (pic
menyusul, sertifikat belum sampai, bukan bermaksud menyombong kepada pembaca
semua, hanya sebagai kebanggaan ke pribadi sendiri, ciiieeee iiiillleeerrrrr). Ya
berhubung ada waktu senggang sampai agustus, sebelum mencoba MTCNA di bulan
september mendatang (mencoba bertapa lagi), yo wes lah, sekarang mau coba post
lagi, ya ga jauh dari lingkungan dan pengalaman dari dunia kerja sebagai
Network Engineer juga (heheheh) sekalian backup memori juga seandainya lupa di
kemudian hari atau ada kerjaan dari bos-bos untuk waktu kedepannya.
Yak kali ini
saya mau coba share bagaimana cara bandwidth setting untuk Mikrotik dan Cisco
(lumayan buat para op yang belum tau saja, kalau yang udah tau cukup nyengir
saja, maklum masih sama-sama belajar, heueheueheu.....). Untuk tidak
memperpanjang mukadimah tulisan, langsung to the point aja ni.
Manajemen BW di Mikrotik dan Cisco
Sebelumnya
untuk manajemen bandwidth di Mikrotik bisa dibilang lebih mudah dari Cisco
dikarenakan Mikrotik sudah punya GUI yang user friendly yaitu Winbox. Tapi
untuk setting bandwidth di cisco juga lumayan gampang asalkan rumus itung-itungan
untuk bandwidthnya benar.
Untuk tidak
memperpanjang tulisan, berikut saya lampirkan tahapan dalam shaping BW di
Mikrotik:
1. Langkah pertama yaitu pastikan kondisi
laptop/PC/LAN anda sudah dapat mengakses ke internet dengan memakai router
Mikrotik. Pastikan settingan IP Address, NAT dan routingan pada network sudah
benar.
Gambar 1 Setting IP Address, IP Route, NAT, Interface di Mikrotik
2. Setelah kondisi LAN sudah dapat internet, selanjutnya yaitu setting shaping BW untuk
LAN yang dimulai dari set address list di submenu dari firewall kemudian pilih
menu address list. Untuk IP address yang dimasukan yaitu IP LAN.
Gambar 2 Setting Address List
3. Address list sudah diinput, kemudian dilanjutkan
ke menu mangle (masih dalam submenu firewall). Untuk menu mangle, akan diinput
2 rule yaitu 1 untuk shaping download dan 1 lagi untuk upload. Jadi langkah
untuk download yaitu:
· Create untuk menambah rule baru di mangle, akan
muncul pop up window baru di winbox. Pada menu mangle ini, akan dibuat 2 mangle
yaitu mangle download dan mangle upload.
· Setelah pop up window mangle keluar, yang akan
diset untuk mangle upload yaitu:
Submenu
General :
ü
Chain :
Forward
ü
Out Interface : Eth 4 (Port WAN)
Submenu Advance :
ü
Src. Address List : LAN (Port LAN)
Submenu Action :
ü
Action :
mark packet
ü
New Packet Mark :
Shaping Up-LAN (optional untuk nama)
Gambar 3,4,5 Setting Mangle untuk Upload
· Mangle download
yaitu:
Submenu
General :
ü
Chain :
Forward
ü
In Interface : Eth 4 (Port WAN)
Submenu Advance :
ü
Dst. Address List : LAN (Port LAN)
Submenu Action :
ü
Action :
mark packet
ü
New Packet Mark :
Shaping DL-LAN (optional untuk nama)
Gambar 6,7,8 Setting Mangle untuk Download
4. Apabila mangle (upload dan download) sudah
disetting, tahap selanjutnya yaitu setting queue upload dan download di menu
Queues Mikrotik, tahapnya yaitu:
·
Queue download:
ü
Name :
Shaping Download (optional untuk nama)
ü
Parent :
global-out
ü
Packet Marks :
Shaping DL-LAN (sesuaikan dengan nama mangle download)
ü
Queue Type :
default
ü
Priority :
8
ü
Max Limit :
4M (sesuaikan dengan shapingan bandwidth yang diinginkan)
·
Queue upload:
ü
Name :
Shaping Upload (optional untuk nama)
ü
Parent :
global-out
ü
Packet Marks :
Shaping Up-LAN (sesuaikan dengan nama mangle download)
ü
Queue Type :
default
ü
Priority :
8
ü
Max Limit :
4M (sesuaikan dengan shapingan bandwidth yang diinginkan)
5. Dan tahapan terakhir yaitu tahap pengecekan
apakah shaping bandwidth yang disetting telah teraplikasi dengan baik dan
benar. Untuk pengecekannya bisa dilakukan dengan cara speedtest (http://www.speedtest.net/)
ke server local (host mana aja Biznet, CBN, Firstmedia, tapi lebih baik ke PT.
Pasifik Satelit Nusantara, campur aduk promosi perusahaan). Dan voillaaaaaaaa,
shaping bandwidth di mikrotik telah berjalan dengan lancar.
Gambar 10 Hasil Speedtest
Tapi selain dari pengetesan lewat speedtest, bisa
juga dilihat pada menu queue list yang ada di Mikrotik.
Gambar 11 dan 12 Monitoring Trafik dari Queue Tree Mikrotik
Di gambar
atas dapat kita lihat indikator warna yang berada di sebelah nama shaping.
Maksud dari warna ini adalah indikator seberapa besar bandwidth yang sudah
dipake di LAN baik untuk upload dan download.
1.
Hijau :
Pemakaian bandwidth masih normal
2.
Kuning : Pemakaian bandwidth hampir
penuh
3.
Merah :
Pemakaian bandwidth penuh
Shaping
bandwidth di Cisco
Untuk
shaping bandwidth di Cisco, mungkin bisa dibilang ngeri-ngeri sedap, karena di
Cisco belum ada GUI (hanya berupa input command) dan rumus itung-itungan untuk
bandwidth (bandwidth, normal burst, extended burst). Jadi command untuk shaping BW di Cisco
devices yaitu:
rate limit
input"Bandwidth" BW(normal
burst) BW(ext burst) conform action transmit
exceed action drop
Input =
upload
rate limit
output"Bandwidth" BW(normal
burst) BW(excess burst) conform action
transmit exceed action drop
Output =
download
Penjelasan
dari Bandwidth diatas yaitu:
1. Bandwidth : Adalah nilai rata-rata keluaran
dari sisi data transfer, contoh 1Mbps = 1024000, 128Kbps = 128000
2. Bandwidth (Normal
Burst) : Adalah nilai
bandwidth minimal yang harus terjamin dideliver dengan catatan pada saat
kondisi peak (trafik sudah penuh)
Rumus
dari Normal Burst ini yaitu : ((Bandwidth * 1 byte) / 8 bits) * 1,5 sec
Contoh untuk
BW 1 Mbps = ((1024000 * 1 Byte) / 8 bits ) * 1,5 sec = 192000 bytes
3. Bandwidth (Excess
Burst Size) : Adalah nilai
bandwidth yang bisa ditransfer pada saat off
Rumus dari Excess Burst ini yaitu : 2 * Normal
Burst
Contoh untuk BW 1 Mbps = 192000 * 2 = 384000 bytes
Jadi command untuk shaping BW 1 Mbps di Cisco
yaitu:
Router1
(config-if)# rate-limit [output/input] 1024000 192000 384000 conform action
transmit exceed action drop
Ya sekian
dlu post blog untuk shaping BW di Mikrotik dan Cisco ini dari saya.
Ditunggu
komentar, kritikan, dan saran dari para pembaca sebagai motivasi pembangun bagi
penulis.
Atas
perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
2 komentar:
Untuk setting bandwidth pada cisco : bagaimana cara kita menentukan ip tujuannya, supaya yang di limit adalah ip nya bukan interfacenya. terimakasih
mohon penjelasan pada rumus mencari normal burst i,5 sec itu sudah ketentuan atau nilai apa..???
Posting Komentar